Selasa, 17 Januari 2017

Ibuku Malaikatku

Hallo blogers. Apa kabar? Semoga kita diberikan kesehatan selalu oleh Allah SWT. Aminn

Berbicara soal ibu tentu yang terbayang dalam pikiran kita adalah sosok malaikat tak bersayap yang selalu berjuang untuk anak-anaknya. Sosok ibu tak pernah mengeluh dalam membesarkan anaknya. Banyak cerita dan pengalaman yang kita miliki ketika kita bersama ibu tentunya. Pada kesempatan kali ini aku ingin berbagi cerita tentang sosok seorang Ibu. Tentunya tidak lain yang aku akan ulas yaitu tentang sosok Ibuku :)

Ibuku adalah seorang guru. Rutinitasnya sehari-hari mengajar mulai dari pagi sampai siang bahkan bisa jadi disaat-saat tertentu ibu sampai dirumah pada sore hari. Ibu selalu terlihat bahagia dengan pekerjaannya, itu semua terlihat dari semangat beliau untuk datang tepat waktu ketika jam pelajaran dimulai. Ibu adalah sosok yang disiplin dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan olehnya.

Setiap pagi ibu selalu menyiapakan sarapan untuk kita. Dari mulai menyiapkan makan, bila nasi belum matang ibu sering menyiapkan roti untuk sarapan dan tidak lupa ibu selalu mewanti-wanti kita untuk minum susu agar kita bisa kuat ketika energi yang akan kita keluarkan saat proses belajar disekolah nanti. Anak-anaknya diwajibkan sarapan sebelum berangkat ke sekolah, jika salah satu dari kita semua tidak ada yang sarapan ibu selalu mengomel dan memarahi kita.

Ketika aku mulai masuk SD, setiap hari minggu aku diberi tugas ibu untuk mencuci bajuku sendiri. Meskipun baju yang aku cuci tidak bersih, ketika aku sedang tidur atau bermain ibu mencuci kembali baju yang aku cuci itu. Aku bisa mengetahui ini melalui cerita dari ibu-ibu pkk, yang salut terhadap ibu karena bisa mengajarkan kita menjadi anak yang mandiri. Aku senang bisa mendengar cerita itu. Ibu tidak mau kita terlalu manja sebagai anak.

Ketika aku SMP, aku mulai di ajari ibu memasak. Kita sering masak bersama, saat kita memasak kita sering bertukar cerita mulai aku bercerita tentang masalahku di sekelah seperti susah mengerjakan pr dan masalah  teman-teman. Dan ketika lebaran tiba, kita sering membuat kue untuk disuguhkan ketika hari raya lebaran. Mulai dari kue kering, kue bolu, dan kacang telur.

Mulai SMA aku berpisah dengan ibu, aku memutuskan melanjutkan sekolah di Jawa. Meskipun ibu kurang setuju dengan keputusanku ini. Namun ibu selalu mendukungku agar aku selalu bersemangat menunut ilmu, bersabar, dan bersungguh-sungguh menggapai cita-cita. Di setiap langkahnya ibu selalu mendoakan yang terbaik untukku.

Ibuku selalu berusaha memberikan apa yang anaknya butuhkan dan inginkan. Ibu selalu bersikap adil kepada kita semua (anak-anaknya). Ibu pasti selalu menaruh harapan yang besar untuk kita, maka dari itu beliau selalu berusaha memberi semua yang dibutuhkan anaknya contohnya pendidikan. Jika berhubungan dengan pendidikan, ibu selalu berusaha yang memberikan yang terbaik untuk kita. Setiap ibu pasti ingin mendukung kesuksesan anaknya dimasa depan. Dengan   itu kita sebagai anak harus membalas dengan berusaha keras untuk mewujudkan harapan-harapannya dan membuat bangga ibu.

Ibuku selalu mengajarkan agar kita selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah kepada kita sampai saat ini, bersabar, bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat, bisa menjadi anak yang mandiri, rukun dengan saudara, rajin belajar dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, ibu selalu menuntut kita agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan ibu tidak pernah lelah memberikan kita nasihat dalam menjalani kehidupan ini dari kita kecil sampai kita tumbuh saat ini. Nasihat beliau sangat membantu kita untuk menjadi pribadi yang baik.

Ibu selalu mengajarkan hal-hal baik yang harus kita lakukan seperti bersikap baik terhadap semua orang meskipun orang tersebut tidak menyukai kita, sopan dan santun terhadap semua orang yang kita temui. Mengajarkan mengenali agama dengan mengaji dan sholat tepat waktu ditambah solat sunnah jika kita mampu. Hal kecil yang kemudian menjadi hal besar dengan kepribadian yang kita miliki.

Tidak selalu ibu bersikap lembut terhadap kita sebagai anak, ibu sering marah ketika kita tidak patuh terhadapnya atau saat kita melakukan hal yang tidak baik. Pasti kita tidak suka dengan keadaan seperti itu, keadaan dimana ibu marah. Tapi dengan marahnya ibu kepada kita, kita bisa belajar untuk mengenali mana yang baik dan buruk yang kita lakukan. Membimbing kita untuk bertanggung jawab atas semua yang kita lakukan. Karena semua itu didasari dengan rasa kasih sayang dan perhatian ibu terhadap anaknya. Tanpa amarah dari ibu, kita tidak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat.

Disaat-saat tertentu ketika kita duduk berdua ibu mengelus rambutku, lewat jari-jari lembutnya itu ibu tak berhenti mengelus kepalaku dengan penuh rasa kasih sayang yang begitu lebihnya. Dan di saat ketika ibu tidak suka terhadap apa yang aku lakukan, ibu melihatku dengan sorotan matanya yang tegas namun penuh cinta. Telah menghalagiku untuk melakukan apa yang telah menjadi larangan. Dimataku beliau begitu sempurna, beliau telah menduduki tempat teristimewa di relung hati yang paling dalam.

Ibu bagiku adalah sosok figur yang paling dibutuhkan, tak ada kata yang dapat mewakilkan kesempurnaan ibu. Kesempurnaan ibu yang terpencar dari paras eloknya dan juga kesempurnaan batin. Mungkin untuk mengartikan sosok seorang ibu aku belumlah sempurna. Seperti sempurna cinta kasih ibu yang telah beliau berikan padaku.

Ibu adalah malaikat yang dikirimkan oleh Allah untuk menjagaku, membesarkanku, mendidikku, menenangkan saat aku menangis, mendekapku saat sakit dan kedinginan. Terima kasih ibu atas apa yang telah engkau berikan kepadaku, kasih sayang, perhatian, dan bisa menjadi teman curhatku. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada ibu, memberikan umur yang panjang, dan semoga Allah memberikan yang terbaik untuk ibu. Aminnn.

I always wish I can grow up and be like you someday mom. Thanks for all you strength, hold me everytime since I born until become a person like today. I love you from the bottom of my heart mom. You’re the one and only.

Mungkin ini saja yang bisa aku ceritakan, sampai bertemu di lain cerita :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar